Bukan lagi Tuan
Lagi lagi lagu sendu memenuhi ruangan, seolah konser gratis telah pecah dalam ruangan sesak itu. Berpanggu lutut, berteman kabut, hatinya puan yang lembut telah kacau, kacau berantakan. “Gawat kawan... aku tak bisa menata isi kepala ku” lagi lagi dengan suara bergetar.
Semakin hari semakin ingatannya berputar ke masa lalu., saat itu
terjadi hatinya dan fikiran Puan semakin kacau. “Kawan... aku masih ingat
ketika ia mengatakan ‘Aku tak akan mengirim pesan aneh aneh pada perempuan lain,
karena akupun tidak ingin kau melakukan itu’ aku ingat, saat itu aku merasa
bernilai baginya. Sekarang sudah berbeda kawan, kenyataannya menyakitkan,
kemana Tuan yang membuatku dulu jatuh hati?”.
Tuan yang dulu sangat menganggap penting sebuah ‘komunikasi’, aku
bahkan tak lagi mengenalimu Tuan ketika kau mengingkari kata-kata mu sendiri.
kini kau meremehkan sebuah ‘komunikasi’, salah besar. “Kau benar Puan, ia bukan
lagi Tuan yang mebuatmu jatuh hati”. Aku pun ingat saat ia berkata “Aku janji tak
akan mengecewakan mu” Ia ingkar. ia juga yang mengatakan ‘Aku tak akan
membuatmu menangis, kecuali menangis karena bahagia’ sekali lagi itu ingkar.
Tuan, dulu kau begitu memuliakan seorang yang bernama perempuan,
dulu kau begitu menepati janji dan berhati hati dalam berkata. Betapa kecewanya
aku saat kau tak lagi membuat apa yang kau katakan berarti. Kau tak lagi
berkomitmen dengan apa yang telah kau katakan. Karena apakah? karena kau
menyadari Puan jauh dari kata sempurna?. Atau mungkin aku yang salah menilai
mu?.
Puan, tak ada lagi Tuan yang setia. Tak lagi ada Tuan yang baik
hati, taidak lagi ada Tuan yang menepati janji tak lagi ada Tuan yang
berkomitmen dan tak ada lagi Tuan yang membuatmu jatuh hati.
Bandung,28 Desember 2017
Desember melow
Tulisan kacau kawan Puan
Bandung,28 Desember 2017
Desember melow
Tulisan kacau kawan Puan
No comments:
Post a Comment