PERCAYALAH KAU BISA
Di suatu sekolah
terdapat satu kelas yang terdiri dari murid-murid yang dibilang berIQ di bawah
rata-rata dan tidak memiliki kemampuan apa-apa. Ceritanya berawal di kelas.
Erlin : “Assalamualaikum..”
Murid : ‘ Wa’alaikumusslam..”
Erlin :”Sudah berdo’a?”
Murid : “Sudah, Buuu….”
Erlin :” Ada tugas?”
Murid :”Ada, Buuuu…”
Erlin : “Kalau begitu
sekarang keluarkan tugasnya lalu kerjakan di papan tulis!”
(Namun tidak satupun
murid yang maju ke depan)
Erlin :” Kalian sudah mengerjakan?”
(semua terdiam)
(Ibu Erlin-pun
memeriksa pekerjaan setiap murid)
Erlin :” Kamu belum mengerjakan?”
Emul :” Belum, Bu! Saya tidak mengerti, Bu!”
Erlin :”Siapa lagi yang belum mengerjakan?”
(Semua mengengkat
tangan kecuali Sri)
Erlin :”Mana pekerjaan mu?”
(Ibu Erlin memeriksa
tugasnya)
Erlin :”Pekerjaan
apa ini? Isinya salah semua! Kalian gak bisa mengerjakan tugas yang segitu
gampangnya dengan benar?”
Sandi :”Saya
belum mengerti, bu!”
Erlin :”Makanya
kalau ibusedang menjelaskan tuh perhatikan, jangan ngobrol terus!”
(Semua
murid terdiam)
Erlin :”Kalian
ini memang anak-anak tidak berguna! Anak-anak bodoh yang tidak ada gunanya!”
(Ibu
Erlin meninggalkan kelas)
Sandi :”
Sri, kamu sedang apa?”
Sri :”Aku
sedang memperbaiki tugas ku!”
Emul :”
Percuma, sri kita mengerjakannya, akhir-akhinya kita pasti dimarahi lagi!”
Sri :” Teman-teman kalian
jangan pesimis gitu, ayo kita kerjakan bersama-sama”
(Merekapun mengerjakannya
bersama-sama, dan bel-pun berbunyi)
Silvi :”Assalamuakaikum..”
Murid :”Waalaikumusslam..”
Silvi :” Oh iya, kelas ini
belum mengirimkan kandidat untuk ikut seleksi lomba ya?”
(Semua saling menatap , lalu
menggeleng)
Silvi :”Kalau begitu besok
setelah istirahat, ibu minta kalian sudah mengirimkan kandidatnya, jika belum
ibu sendiri yang akan menunjuknya, mengerti?”
Murid :”Mengerti, Buuu..”
Silvi :” Baiklah, sekarang kita mulai belajar, Ada tugas ya? Nah,
sekarang bacakan hasil pekerjaan kalian di depan! Mulai dari kamu Sandi!”
Sandi :”Cita-cita saya sejak kecil adalah menjadi
pemain sepak bola yang terkenal dengan kehebatannya, daan dikagumi banyak
orang. Walaupun banyak orang mengatakan orang bodoh sepertiku tidak akan pernah
bisa menjadi pemain sepak bola, saya akan berusaha semampu saya. Hingga kelak
saya menjadi TIMNAS saya ingin membuat Indonesia yang saya cintai in, berada di
peringkat pertama di dunia persepakbolaan.
Silvi :”Baiklah tepuk tangan untuk karya yang
indah!”
(Semua bertepuk tangan)
Silvi :”Lalu selanjutnya, Sri!”
Sri :”Semu orang bilang Matematika itu sulit, namun menurut saya
matematika itu menyenangkan. Dan jika setelah dewasa nanti saya ingin menjadi
seorang guru matematika. Saya ingin membuktikan bahwa matematika itu tidaklah
sulit. Walaupun saya tidak begitu menguasai matematika sepenuhya , namun saya
akan berusaha hingga semua itu menjadi mungkin”
(Semua bertepuk tangan)
Emul :”Sejak kecil saya sudah hobi bernyanyi, saya senang mendengarkan
alunan lagu, menurut saya lagu itu dapat membahagiakan siapun yang
mendengarkannya, dan bahkan lewat lagu pun kita dapat menyampaikan pesan-pesan
berharga untuk mereka, sehingga membuat mereka termotivasi. Maka dari itu saya
ingin menjadi seorang penyanyi dan komposer, meskipun orang bilang suaraku ini
pas-pasan, tapi saya percaya semua itu mungkin terjadi.
(semua murid bertepuk tangan,
dan bel pun berbunyi)
Silvi :”Anak-anak ibu sangat erkesan dengan karangan-karangan yang
kalian bua! Sekarang kalian boleh berdo’a lalu pulang, Assalamualaikum”
Murid :”Waalaikumusslam..”
(ibu silvi meninggalkan
kelas, mereka pun berdo’a)
Di koridor sekolah.
Eva :”Hei, teman-teman kalian mau ikut lomba apa?”
Fantyana:” Kayaknya aku
balan ikut lomba matematika deh!”
Syarif :”Aku sih ikutan futsal! Kalau kamu?”
Eva :” Yang jelas vokal lah!”
Syarif :” Kita sih ikutan lomba apapun juga pasti
bisa. Iya kan?”
Fantyana:”Ya iyalah kita kan
murid paling pintar dan multitalenta gitu”
Eva :”Iya, gak kayak murid-murid bodoh penghuni kelas ujung
itutuh!”
Fantyana:” Murid bodoh yang
gak berguna!”
Syarif :”Stt…stt jangan keras-keras!”
(Ibu guru lewat)
Fantyana:” Eh… tau gak Bu
silvi itu ya, selalu saja ngebelain anak-anak bodoh itu!”
Syarif :”Ya tau lah, jelas banget , kenapa ya? Aku
jadi heran!”
Eva :”Biar saja nanti juga bu Silvi nyerah ngurusin mereka!”
Syarif :“Eh,… teman-teman itutuh mereka anak-anak bodoh
itu!”
Eva :”Gak da kegiatan lain lagi apa? Langsung
pulang ajah!”
Fantyana:”Orang
bodoh mau disibukin sama apa?”
Eva :”Oh iya ya aku lupa!”
Syarif :”Bisanya cuman menuhin bumi ajah”
Fantyana:”Mereka
tuh memang anak-anak gak berguna iya kan? Dan Mereka tuh kalau mikir gak pake Smart
fren!”
Eva :”Iya bener loadingnya lelet banget!”
(semua
tertawa)
Syarif :”Sttt…stt jangan keras-keras, mereka datang”
Keesokan harinya
setelah pulang sekolah di ruang guru.
Sri :”Ada apa , Bu? Mengapa Ibu memanggil kami?”
Silvi :”Begini anak-anak ibu mau kasih tau kalia, bahwa besok kalian
harus ikut seleksi lomba. Kamu Emul ikut seleksi vokal, kamu Sandi ikut seleksi
futsal, dan Sri ikut olimpiade matematika!”
Sandi :”Kenapa ibu menunjuk tanpa persetujuan kami?”
Silvi :”Karna setelah istirahat tadi kalian tidak mencalonkan
kadidatnya, jadi ibu yang menunjuknya!”
Emul :”Tapi, Bu kami belum siap!”
Sandi :”Bu, meskipun kita ikut seleksi kita tidak
akan lolos!”
Emul :”Benar, Bu, kita ini hanya murid yang tidak berguna”
Silvi :”Anak-anak tuhan tidak mungkin menciptakan sesuatu yang tidak
ada gunanya, semuanya pasti berguna”
Sri :”Bagaimana dengan orang bodoh seperti
kami? Apakah masih berguna?”
Silvi :”Apakah jika semua orang pintar seorang
guru, sekolah akankah ada? Tidak kan? Dan ibupun tidak akan bisa bekerja jika
seorang guru tidak ada.cobalah terlebih dahulu”
(merekapun
meninggalkan ruang guru)
Keesokan
harinya hasil seleksi telah di umumkan. Di depan papan pengumuman.
Sandi :”Teman-teman kita semua lolos seleksi!”
Sri :”Allhamdulillah ya allah… kita lolos”
Emul :” Allhamdulillah teman-teman!”
(Eva. Fantyana dan syarif
datang)
Eva :”Teman-teman kita lolos , dengan peringkat pertama loh!”
Syarif :”Ya iyalah pasti”
Fantyana:” Lomba ajah kita
udah pasti menang apalagi seleksi, citek banget lah”
Eva :”Temen-temen, itu mereka ana-anak bodoh itu!”
Fantyana:” Oh iya, mereka
lolos juga?”
Syarif :”ah, itu sih berkat campur tangan bu
Silvi!”
Fantyana:” Pasti, bagaimana
bisa orang bodoh lolos seleksi, kalau gak da campur tangan bu Silvi”
Syarif :”Dasar orang-orang gak berguna!”
Sandi :”Kalian tidak boleh berkata seenak
kalian,kalian pintar bukan berarti kalian boleh mencaci kami!”
Eva :”Oh ngajak berantem?”
Sri :”Sudah, Di, jangan rebut sama mereka”
Emul :”Sabar, Di , sabar”
(merekapun pergi. Bu Silvi dating)
Silvi
:”Bagaimana hasilnya? Kenapa kalian
terlihat sedih?”
Sri :”Bu, saya ingin mengundurkan diri!”
Sandi :”Saya juga, Bu”
Emul :”Bu, kami tidak pantas ikut lomba”
Silvi :”Ibu tidak mau mendengar keluhan kalian lagi! Dengar ibu nak,
hiraukan apa kata mereka, ibu percaya kalian anak-anak hebat”
Di
hari senin pagi. Setelah
pelaksanaan upacara.
Eva :”Sekarang pengumuman hasil lomba teman-teman!”
Fantyana:”Pasti aku yang
dipanggil!”
Syarif :”Ya pasti aku lah”
Fantyana:” Awas-awas aku mau
di depan!”
Syarif :”Hei, aku yang harusnya duluan”
Eva :”Minggir aku dulu!”
Erlin :”pemenang lomba olimpiade matematika diraih oleh Sri sarita,
lomba futsal oleh Sandi heryana, dan vokal oleh Emul mulyadi, silahkan ke depan!”
Silvi :”Selamat atas keberhasilan kalian
anak-anak!” (menyalami ke-3nya)
Erlin :”Selamat ya anak-anak. Maafkan ibu yang selalu mencaci kalian!
Sekali lagi selamat”
(upacara di bubarkan)
Di koridor sekolah.
Fantyana:” Bu, ini tidak
adil mengapa kami kalah oleh orang-orang bodoh itu?”
Erlin :”belajarlah menerima takdir, nak!”
Eva :”Bu, ini bukan masalah takdir, pasti ada kecurangan!”
Erlin :”Tidak, tidak ada kecurangan sama sekali!”
Syarif :”Terus kenapa kita kalah, Bu?”
Erlin :”Cobalah renungkan kesalahan kalian selama
ini!”
(Bu
Erlin pergi meninggalkan mereka)
Fantyana:”Teman-teman
aku sadar mengapa kita kalah”
Syarif :”Kita terlalu sombong, dan sekarang kita
harus minta maaf”
Eva :”Nah. Itu mereka yuk samperin”
Syarif :”Teman, selamat ya atas keberhasilan kalian”
Emul :”Terimakasih!”
Fantyana:”Tenang
ajah kali ini kami datang untuk minta maaf kok”
Eva :”ya kami menyesal maafkan kami ya”
Sri :”Kami sudah memaafkan kalian kok”
Sandi :Iya asalkan kalian jangan mengulanginya lagi”
)mereka pun saling berjabat
tangan)
Terimakasih atas reaksinyakepda semua pembaca...
ReplyDeletehatur nuhun...
arigatou gozaimasu.. :)
dramanya walaupun singkat tapi menginspirasi :)
ReplyDeletekeren nih .. izin copas buat tugas skolah ya
ReplyDeletefollow blog saya yah . http://share-u2an.blogspot.com
ReplyDelete@graycat: terimakasih, saya juga dapet inspirasi dari lagu The Bravery-Supercell..
ReplyDelete@Abdul rohim: iya mudah-mudahan bermanfaat dan membantu..
ReplyDeleteWatak tokoh dari setiap pemain drama apa ya?
ReplyDeleteSutradaranya siapa ya?
ReplyDelete