Translate

Thursday, April 11, 2013

Naskah drama 8 orang 12 menit


PERCAYALAH KAU BISA
Di suatu sekolah terdapat satu kelas yang terdiri dari murid-murid yang dibilang berIQ di bawah rata-rata dan tidak memiliki kemampuan apa-apa. Ceritanya berawal di kelas.
Erlin       : “Assalamualaikum..”
Murid     : ‘ Wa’alaikumusslam..”
Erlin       :”Sudah berdo’a?”
Murid     : “Sudah, Buuu….”
Erlin       :” Ada tugas?”
Murid     :”Ada, Buuuu…”
Erlin       : “Kalau begitu sekarang keluarkan tugasnya lalu kerjakan di papan tulis!”
(Namun tidak satupun murid yang maju ke depan)
Erlin       :” Kalian sudah mengerjakan?”
(semua terdiam)
(Ibu Erlin-pun memeriksa pekerjaan setiap murid)
Erlin       :” Kamu belum mengerjakan?”
Emul      :” Belum, Bu! Saya tidak mengerti, Bu!”
Erlin       :”Siapa lagi yang belum mengerjakan?”
(Semua mengengkat tangan kecuali Sri)
Erlin       :”Mana pekerjaan mu?”
(Ibu Erlin memeriksa tugasnya)
Erlin      :”Pekerjaan apa ini? Isinya salah semua! Kalian gak bisa mengerjakan tugas yang segitu gampangnya dengan benar?”
Sandi     :”Saya belum mengerti, bu!”
Erlin      :”Makanya kalau ibusedang menjelaskan tuh perhatikan, jangan ngobrol terus!”
(Semua murid terdiam)
Erlin      :”Kalian ini memang anak-anak tidak berguna! Anak-anak bodoh yang tidak ada gunanya!”
(Ibu Erlin meninggalkan kelas)
Sandi     :” Sri, kamu sedang apa?”
Sri          :”Aku sedang memperbaiki tugas ku!”
Emul      :” Percuma, sri kita mengerjakannya, akhir-akhinya kita pasti dimarahi lagi!”
Sri          :” Teman-teman kalian jangan pesimis gitu, ayo kita kerjakan bersama-sama”
(Merekapun mengerjakannya bersama-sama, dan bel-pun berbunyi)
Silvi       :”Assalamuakaikum..”
Murid    :”Waalaikumusslam..”
Silvi       :” Oh iya, kelas ini belum mengirimkan kandidat untuk ikut seleksi lomba ya?”
(Semua saling menatap , lalu menggeleng)
Silvi       :”Kalau begitu besok setelah istirahat, ibu minta kalian sudah mengirimkan kandidatnya, jika belum ibu sendiri yang akan menunjuknya, mengerti?”
Murid    :”Mengerti, Buuu..”
Silvi       :” Baiklah, sekarang kita mulai belajar, Ada tugas ya? Nah, sekarang bacakan hasil pekerjaan kalian di depan! Mulai dari kamu Sandi!”
Sandi     :”Cita-cita saya sejak kecil adalah menjadi pemain sepak bola yang terkenal dengan kehebatannya, daan dikagumi banyak orang. Walaupun banyak orang mengatakan orang bodoh sepertiku tidak akan pernah bisa menjadi pemain sepak bola, saya akan berusaha semampu saya. Hingga kelak saya menjadi TIMNAS saya ingin membuat Indonesia yang saya cintai in, berada di peringkat pertama di dunia persepakbolaan.
Silvi     :”Baiklah tepuk tangan untuk karya yang indah!”
(Semua bertepuk tangan)
Silvi     :”Lalu selanjutnya, Sri!”
Sri        :”Semu orang bilang Matematika itu sulit, namun menurut saya matematika itu menyenangkan. Dan jika setelah dewasa nanti saya ingin menjadi seorang guru matematika. Saya ingin membuktikan bahwa matematika itu tidaklah sulit. Walaupun saya tidak begitu menguasai matematika sepenuhya , namun saya akan berusaha hingga semua itu menjadi mungkin”
(Semua bertepuk tangan)
Emul    :”Sejak kecil saya sudah hobi bernyanyi, saya senang mendengarkan alunan lagu, menurut saya lagu itu dapat membahagiakan siapun yang mendengarkannya, dan bahkan lewat lagu pun kita dapat menyampaikan pesan-pesan berharga untuk mereka, sehingga membuat mereka termotivasi. Maka dari itu saya ingin menjadi seorang penyanyi dan komposer, meskipun orang bilang suaraku ini pas-pasan, tapi saya percaya semua itu mungkin terjadi.
(semua murid bertepuk tangan, dan bel pun berbunyi)
Silvi       :”Anak-anak ibu sangat erkesan dengan karangan-karangan yang kalian bua! Sekarang kalian boleh berdo’a lalu pulang, Assalamualaikum”
Murid     :”Waalaikumusslam..”
(ibu silvi meninggalkan kelas, mereka pun berdo’a)
Di koridor sekolah.
Eva        :”Hei, teman-teman kalian mau ikut lomba apa?”
Fantyana:” Kayaknya aku balan ikut lomba matematika deh!”
Syarif     :”Aku sih ikutan futsal! Kalau kamu?”
Eva        :” Yang jelas vokal lah!”
Syarif     :” Kita sih ikutan lomba apapun juga pasti bisa. Iya kan?”
Fantyana:”Ya iyalah kita kan murid paling pintar dan multitalenta gitu”
Eva        :”Iya, gak kayak murid-murid bodoh penghuni kelas ujung itutuh!”
Fantyana:” Murid bodoh yang gak berguna!”
Syarif     :”Stt…stt jangan keras-keras!”
(Ibu guru lewat)
Fantyana:” Eh… tau gak Bu silvi itu ya, selalu saja ngebelain anak-anak bodoh itu!”
Syarif     :”Ya tau lah, jelas banget , kenapa ya? Aku jadi heran!”
Eva        :”Biar saja nanti juga bu Silvi nyerah ngurusin mereka!”
Syarif     :“Eh,… teman-teman itutuh mereka anak-anak bodoh itu!”
Eva        :”Gak da kegiatan lain lagi apa? Langsung pulang ajah!”
Fantyana:”Orang bodoh mau disibukin sama apa?”
Eva        :”Oh iya ya aku lupa!”
Syarif     :”Bisanya cuman menuhin bumi ajah”
Fantyana:”Mereka tuh memang anak-anak gak berguna iya kan? Dan Mereka tuh kalau mikir gak pake Smart fren!”
Eva        :”Iya bener loadingnya lelet banget!”
(semua tertawa)
Syarif     :”Sttt…stt jangan keras-keras, mereka datang”
Keesokan harinya setelah pulang sekolah di ruang guru.
Sri        :”Ada apa , Bu? Mengapa Ibu memanggil kami?”
Silvi     :”Begini anak-anak ibu mau kasih tau kalia, bahwa besok kalian harus ikut seleksi lomba. Kamu Emul ikut seleksi vokal, kamu Sandi ikut seleksi futsal, dan Sri ikut olimpiade matematika!”
Sandi   :”Kenapa ibu menunjuk tanpa persetujuan kami?”
Silvi     :”Karna setelah istirahat tadi kalian tidak mencalonkan kadidatnya, jadi ibu yang menunjuknya!”
Emul    :”Tapi, Bu kami belum siap!”
Sandi   :”Bu, meskipun kita ikut seleksi kita tidak akan lolos!”
Emul    :”Benar, Bu, kita ini hanya murid yang tidak berguna”
Silvi     :”Anak-anak tuhan tidak mungkin menciptakan sesuatu yang tidak ada gunanya, semuanya pasti berguna”
Sri        :”Bagaimana dengan orang bodoh seperti kami? Apakah masih berguna?”
Silvi     :”Apakah jika semua orang pintar seorang guru, sekolah akankah ada? Tidak kan? Dan ibupun tidak akan bisa bekerja jika seorang guru tidak ada.cobalah terlebih dahulu”
(merekapun meninggalkan ruang guru)
Keesokan harinya hasil seleksi telah di umumkan. Di depan papan pengumuman.
Sandi   :”Teman-teman kita semua lolos seleksi!”
Sri        :”Allhamdulillah ya allah… kita lolos”
Emul    :” Allhamdulillah teman-teman!”
(Eva. Fantyana dan syarif datang)
Eva      :”Teman-teman kita lolos , dengan peringkat pertama loh!”
Syarif     :”Ya iyalah pasti”
Fantyana:” Lomba ajah kita udah pasti menang apalagi seleksi, citek banget lah”
Eva      :”Temen-temen, itu mereka ana-anak bodoh itu!”
Fantyana:” Oh iya, mereka lolos juga?”
Syarif     :”ah, itu sih berkat campur tangan bu Silvi!”
Fantyana:” Pasti, bagaimana bisa orang bodoh lolos seleksi, kalau gak da campur tangan bu Silvi”
Syarif     :”Dasar orang-orang gak berguna!”
Sandi     :”Kalian tidak boleh berkata seenak kalian,kalian pintar bukan berarti kalian boleh mencaci kami!”
Eva        :”Oh ngajak berantem?”
Sri          :”Sudah, Di, jangan rebut sama mereka”
Emul      :”Sabar,  Di , sabar”
 (merekapun pergi. Bu Silvi dating)
Silvi     :”Bagaimana hasilnya? Kenapa kalian terlihat sedih?”
Sri        :”Bu, saya ingin mengundurkan diri!”
Sandi   :”Saya juga, Bu”
Emul    :”Bu, kami tidak pantas ikut lomba”
Silvi     :”Ibu tidak mau mendengar keluhan kalian lagi! Dengar ibu nak, hiraukan apa kata mereka, ibu percaya kalian anak-anak hebat”
Di hari senin pagi. Setelah pelaksanaan upacara.
Eva      :”Sekarang pengumuman hasil lomba teman-teman!”
Fantyana:”Pasti aku yang dipanggil!”
Syarif   :”Ya pasti aku lah”
Fantyana:” Awas-awas aku mau di depan!”
Syarif   :”Hei, aku yang harusnya duluan”
Eva      :”Minggir aku dulu!”
Erlin    :”pemenang lomba olimpiade matematika diraih oleh Sri sarita, lomba futsal oleh Sandi heryana, dan vokal oleh Emul mulyadi, silahkan ke depan!”
Silvi     :”Selamat atas keberhasilan kalian anak-anak!” (menyalami ke-3nya)
Erlin    :”Selamat ya anak-anak. Maafkan ibu yang selalu mencaci kalian! Sekali lagi selamat”
(upacara di bubarkan)
Di koridor sekolah.
Fantyana:” Bu, ini tidak adil mengapa kami kalah oleh orang-orang bodoh itu?”
Erlin    :”belajarlah menerima takdir, nak!”
Eva      :”Bu, ini bukan masalah takdir, pasti ada kecurangan!”
Erlin    :”Tidak, tidak ada kecurangan sama sekali!”
Syarif   :”Terus kenapa kita kalah, Bu?”
Erlin    :”Cobalah renungkan kesalahan kalian selama ini!”
(Bu Erlin pergi meninggalkan mereka)
Fantyana:”Teman-teman aku sadar mengapa kita kalah”
Syarif   :”Kita terlalu sombong, dan sekarang kita harus minta maaf”
Eva      :”Nah. Itu mereka yuk samperin”
Syarif   :”Teman, selamat ya atas keberhasilan kalian”
Emul    :”Terimakasih!”
Fantyana:”Tenang ajah kali ini kami datang untuk minta maaf kok”
Eva      :”ya kami menyesal maafkan kami ya”
Sri        :”Kami sudah memaafkan kalian kok”
Sandi   :Iya asalkan kalian jangan mengulanginya lagi”
)mereka pun saling berjabat tangan)

8 comments:

  1. Terimakasih atas reaksinyakepda semua pembaca...
    hatur nuhun...
    arigatou gozaimasu.. :)

    ReplyDelete
  2. dramanya walaupun singkat tapi menginspirasi :)

    ReplyDelete
  3. keren nih .. izin copas buat tugas skolah ya

    ReplyDelete
  4. follow blog saya yah . http://share-u2an.blogspot.com

    ReplyDelete
  5. @graycat: terimakasih, saya juga dapet inspirasi dari lagu The Bravery-Supercell..

    ReplyDelete
  6. @Abdul rohim: iya mudah-mudahan bermanfaat dan membantu..

    ReplyDelete
  7. Watak tokoh dari setiap pemain drama apa ya?

    ReplyDelete