Februari dalam Karangan
(Sumner : Doc. Net.)
Firasatnya beberapa kali benar, seakan hati keduanya terikat. Mungkinkah begitu atau hanya sekedar kebetulan. Mengngat dialog, berlatih senyum, berpenampilan menarik... Hal yang sia sia Puan. Kau tak pernah bisa merafalkan kata dengan baik didepannya. Bukan hanya hati, bahkan sekujur tubuhmu ikut bergetar hebat saat jumpa dengannya. Ah sudah Ku duga kau bukan pecinta yang handal.
Ekspektasi tak seberantakan realita bukan begitu Puan? Kau kehilangan akal saat melihat senyumnya. Bahkan jika aku tanya, warna pakaian yang ia gunakan saat itu, kau tak akan bisa menjawab, apa aku benar? Yup aku selalu benar. Kau hanya melihat senyumnya tidak yang lain, ayolah.
Bucin, budak cinta netizen bilang. Cinta membuat logika mu tak berfungsi. Logika kan saja, kau belum tahu apa apa tentangnya. Jika aku tanya "Masihkah kau menyukainya saat kau tahu kekurangannya? Jika dia tak seperti yang kau harapkan masih kah? Jika keinginannya bertolak belakang dengan mu?" Aku yakin kau tak akan bisa menjawab.
Romeo, pesonanya memang aku akui. Tapi tolonglah kau itu bukan Juliet, wahai Puan. Kau hanya kawanku yang tak mengerti apa apa. Kau hanya gadis biasa saja, gadis yang tak sempurna. Jangan terlalu berharap, aku tak ingin kau terluka.
Ukir rasamu lewat doa, kau tak pernah tahu apa yang terbaik untuk mu. Tuhan yang maha tahu, manusia terlalu bodoh untuk menjadi seorang penulis secenario. Lakukan saja tugas mu sebagai aktor tak perlu banyak protes.
Aku mengerti
Rindu mu
Itu tak semudah menulis karangan dengan tema Februari yang tersembunyi.
Nagreg, 02 Februari 2019
Tulisan Kacau Kawan Puan
Perhatikan huruf awal tiap paragraf.
No comments:
Post a Comment