Translate

Tuesday, January 30, 2018

Coretan Ngawur

Dibalik Kisahnya



Dilan dan Milea, begitu membumi ya kalian. Netizen bilang deman Dilan, penyakit apa itu? apa gejalanya? Dan bagaimana mengobatinya ha ha receh ya...
Dilan, mendengar nama itu rasanya sedih ya. Meskipun hanya menjadi penikmat tulisan bukan filmnya aku paham alur ceritanya, tapi bukan itu yang membuatku sedih. Meski hanya tersusun dari kata dan sudah beberapa tahun berlalu, cerita itu masih teringat jelas. Lebih tepatnya jelas awal dan akhirnya.
Awalnya, cerita dibuat menghanyutkan dengan setiap kata dan tingkah unik Dilan. Tapi Dilan, itu hanya awalnya saja. Akhirnya, tak ada lagi telpon darimu, tak ada lagi hadiah ulang tahun dan tak ada lagi Dilanku (Bagi Milea bukan aku penulis). Mengingatmu Dilan, sama dengan menginatnya. Bukan hanya inisial kalian yang sama tapi ceritanya pun hampir sama.
Bandung, ya itupun sama. Bedanya kau dimasa lalu, kondisi yang berbeda dan masalah yang berbeda.
Milea, aku paham betul apa maksudmu. Kau hanya khawatir pada Dilan, Dilan yang kau sayangi. Dilan yang awalnya asing hingga kau jatuh hati padanya. Dilan yang awalnya menghampiri hingga akhirnya pergi menjauh. Milea tidak benar-benar berniat meninggalkan Dilan, itu yang aku pahami dari Milea.
Kini aku masih tak tahu, cara Milea yang salah ? Atau kah memang sudah tertulis begitu kisahnya. Apa yang sudah dituliskan tak ada yang bisa merubahnya.
Tapi Ayah Pidi, aku benci Dilan, 
Dimana sekarang kau Dilan? oh bukan aku bertanya dimana sekarang hatimu Dilan?.


Cuman coretan mahasiswa tingkat akhir, abaikan saja terimakasih bersedia membaca. Waktu yang terbuang, tak bisa dikembalikan. Maaf.

Thursday, January 25, 2018

Kisah Puan

Puan dan Lingkaran Pedih

Puan air matamu yang jatuh di pundakku malam itu, setajam pisau yang menusuk di dadaku. Aku bertanya kapankah laki-laki berhenti menyakiti seorang perempuan . Aku bertanya haruskah aku yang menghukumnya.
Tuan, cicin pengikat kasih kita yang kau janjikan malam sebelumnya pada puan, emang yang seharusnya melingkar dijari manis Puan, nyatanya hanya lingkaran kepedihan yang mengikat dada Puan malam ini. Sesak, marah, sedih, kecewa, bingung dan semua yang tidak Puan pahami tentang hari itu. Tuan, siapakah yang menentukan salah dan benar, sehingga dimatamu Puan selalu bersalah.
Tuan, tatapan mata adalah kekuatan. Pertanda kasih dan pelindungan terlihat dari mata. Lalu apa artinya jika tatapan matamu menusuk dan seperti lingkaran belenggu yang membuat Puan takut?. Tatapan mata itu, seolah majikan kejam yang menyuruh pembantunya melakukan sesuatu. Tatapan kejam seakan haus melihat penderitaan oranglain. Aku kecewa Tuan, itukah yang kau namakan laki-laki?
Semua yang keluar dari mulutmu, hanya caci maki yang tak logis. Nada yang menaik tak layak kau keluarkan dihadapan seorang perempuan. Kau harusnya sadar, kau lahair dari rahim seorang perempuan. Kau tak pernah merasakan sakitnya perjuangan itu. Jika kau manusia kau akan berfikir berjuta kali untuk menyakiti seorang perempuan. Cukup hanya merasakan sakitnya melahirkan yang dirasakan perepuan tak perlu ditambah lagi dengan sikap bodoh mu.

Kata maaf bukan hanya sebatas kata yang tersusun dari empaat huruf. Kata maaf bukan penghapus dosa yang telah kau lakukan. Maaf adalah kata sakral yang mengandung arti “Aku berjanji untuk tidak melakukan hal yang sama”. Luka tetaplah luka, akan berbekas sampai kapan pun. Hati adalah hati yang selalu luluh akan kalimat cinta meskipun sakitnya bertubi tubi.

Bandung, 25 Januari 2018
Tulisan Kacau Kawan Puan

Thursday, January 18, 2018

Catatan Perempuan

Kacang Lupa Kalau Dia Pernah Memiliki Kulit

Catatan ini dibuat hanya dari sudut pandang seorang perempuan dan dari ilham yang datang sebelum beranjak tidur. Dibuat bersama harapan agar tak ada lagi perempuan yang terpuruk, mendapat kekerasan atau ditinggalkan. Semoga ini menjadi pengetahuan bagi pembaca.
Wajar jika seorang laki-laki merasa bosan pada pasangannya. Bahkan banyak quotes yang menyebutkan bahwa perasaan suka laki-laki pada seorang perempuan memuncak hanya diawal saja, seiring berjalannya waktu akan hilang dan berganti kelain hati.  Aku sering membaca cerita mengenai kisah seperti ini. Padahal dari sudut pandang seorang perempuan kau telah menganiyaya dirinya. Mengapa begitu?
“Dibalik suksesnya laki-laki, ada campur tangan seorang perempuan” Aku katakan bahwa pernyataan  ini benar. Bahkan ada pula cerita mengenai seorang laki-laki miskin yang bekerja sebagai kuli bangunan. Setiap hari pekerjaannya sangat keras dan setiap hari ia dibantu oleh sang istri hingga sang istri lupa untuk merawat dirinya sendiri. Tangan-tangannya yang halus kini menjadi kasar, kulitnya yang semula pulih mulus menjadi menghitam dan kusam. Setelah laki-laki itu menjadi kaya dan sukses, pandangannya berpindah pada perempuan lain karena istrinya tak lagi enak untuk dipandang. Lelaki itu telah lupa apa yang semula dikorbankan oleh istrinya.
Dari sudut pandang perempuan, perempuan yang benar-benar menyayangi lelakinya ia kan mengorbankan semua miliknya. Ia sadar bahwa kecantikan tak akan abadi,  ia sadar bahwa fungsinya adalah mendukung lelakinya. Melihat lelakinya sukses adalah kebahagiaan tersendiri baginya, suatu kehormatan yang besar baginya. Ia berharap pengorbanannya selalu diingat ketika lelakinya berfikir hendak meninggalkannya. Namun apa yang ia terima? Ditinggalkan demi perempuan lain yang tak ambil peran dalam kesuksesannya.
Jika kallian pernah membaca cerita “Pudarnya Pesona Kleopatra”, kau mungkin bisa membayangkan perjuangan perempuan untuk lelakinya. Cantiknya perempuan tak dilihat dari fisiknya. Jika kalian pernah membaca catatan harian perempuan kalian tidak akan percaya, kalian tak akan pernah mengira apa saja yang telah ia korbankan untuk lelakinya. Terkadang perempuan berbohong ia tak mengantuk, hanya untuk membantu pekerjaan lelakinya. Terkadang ia berbohong mengatakan “Sudah makan” hanya untuk berbagi makanan yang hanya sedikit dan diberikan untuk lelakinya. Merelakan paginya untuk kepasar dan memasak makanan.
Aku hanya berharap para lelaki bisa berfikir beribu-ribu kali ketika kalian akan meninggalkan perempuannya. Jangan seperti kacang yang lupa kalau dia pernah memiliki kulit. Ingat ulang pengorbanan apa saja yang telah ia berikan, ingatlah apakah kau tega menyakiti seorang yang telah merelakan kepentingannya hanya untuk dirimu? Ia mungkin tak cantik lagi, tapi perannya jangan pernah kau lupakan. Perempuan lain memang cantik, tapi belum tentu Ia akan berkorban seperti perempuanmu. Meskipun kau memiliki kekayaan tapi kau tak akan bisa membalas pengorbanannya sedikitpun.
Lindungilah perempuan, sayangilah ia.