Translate

Friday, August 11, 2017

Untuk Pamulihan



Surat dari Cimanggu

Cimanggu, 2 Agustus 2017



Menghitung hari Kuliah Kerja Nyata dimulai, namun masih saja fikiran ini belum bisa menepis kerinduan akan pamulihan. Pamulihan, Abah, emak, teman-teman dan semuanya apa yang kalian ajarkan sangat berguna bahkan dihari pertama ini. Pamulihan telah mengajarkanku melawan dingin, tetap bangun lebih awal meski udara masih dingin. Pelajaran bertahan hidup meski jauh dari kota kita harus tetap bertahan terutama berfikir kreatif. Semua itu aku akui sangat berguna di sini.
Abah, mengajarkanku bukan hanya untuk rapih dan bersih tapi juga menempatkan sesuatu pada tempatnya. Abah, aku pastikan tak akan ada baju yang menumpuk di kursi, tak akan ada handuk yang menggantung di pintu, aku pastikan tak akan ada selimut yang menggulung layaknya “Sarang undur-undur”. Aku pastikan pelajaran yang abah berikan berguna di sini.
Emak, emak mengajarkan ku untuk santun dan bertanya apa pun. Emak mengajarkan ku untuk berani dan mudah akrab serta saling menyayangi terhadap sesama.
Kawan, ternyata ada orang-orang yang lebih sulit dari kalian ha ha... lebih sulit dibangunkan pagi lebih dari Novan. Lebih berantakan dari kalian, pokoknya lebih menyebalkan dari kalian berdua. Tak sengaja rindu, iya tak sengaja karena rindu itu muncul begitu saja tanpa aku tahu apa penyebabnya. Tak sengaja aku berkata “Warung caket die dimana Neng”, sontak aku ralat kata “Neng” dengan “Mira”. Ah... aku tak sengaja rindu Neng, aku merindukan kalian dan semua yang ada di pamulihan. Aku merindukan Pamulihan beserta isinya, rindu akan pelajaran-pelajaran yang telah kau berikan.
“Terimakasih” hanya itu imbalan yang bisa aku berikan, maafkan semoga ada kesempatan untuk kesana lagi dan kesempatan bertemu dengan orang-orang yang aku rindukan. Sampai jumpa. 

Tulisan lama yang baru sempat dipost..
ditulis sembari merenung sambil menyesuaikan suasana.

No comments:

Post a Comment